tembak mati jadi jera

bicara masalah hukum di INdonesia ini adalah salah satu negara hukum. DImana sebuah prinsip negara berdasarkan juga dengan hukum. dan dimana juga semua sendi-sendi peraturan itu harus dijalankan dalam sebuah negara hukum itu.
Disini bicara lagi soal hukum dengan kilas balik juga setiap hari yang semua orang tonton di koran maupun di televisi, apapun itu channelnya. apakah negara kita ini siap dengan sebutan negara hukum??
sebuah pertanyaan besar yang harus terjawab oleh semua rakyat yang merasa bahwa dia manusia indonesia yang hidup di bawah hukum yang berlaku di negara indonesia.secara logika saja setiap hari kita liatin televisi soal kriminalitas, dan semua channel di televisi itu ada berapa jumlah kriminal yang di tayangkan, dan itu dikalikan satu bulan trus di kalikan lagi 12 bulan dalam satu tahun.
apabila dalam sebuah acara kriminal itu setiap hari ada 5 kasus yang terekam oleh wartawan tv tersebut, dan dikalikan 30 hari, nah ada berapa jumlah kejahatan sebualan?? jawabnya ada 150 kasus setiap bulan, dan dikali 12 bulan sama dengan 1800kasus kriminal di indonesia.
Dan itu hanya yang terdekteksi oleh wartawan dan jug~a itu kasus-kasus kriminal kelas coro yang tak begitu banyak pengaruhnya sama negara.
akan tetapi kenapa kasus-kasus yang besar malah tidak terdeteksi??
dari serangkain kalkulasi diatas itu bagaimanakah agar supaya mreka pelaku kejahatan itu bisa sadar dengan sesadar-sadarnya.
dengan di penjarakah?? ugh...penjara atau juga dimasukan di LP(lembaga permasyarakatan)??? apa habis itu mereka sadar dan tidak mengulang kembali dengan apa yang mreka lakukan sebelomnya di hari nanti??
jawabnya jelas tidak dan kemungkinan bisa di ulang lagi dan itu di simpulkan juga blom jera dengan hukuman yang telah di terima.
karena apa? hukuman di indonesia ini masih lunak banget tuk pelaku kejahatan.
mereka bukannya di hukum tetapi dibina dengan lembaga permasyarakatan, nah dari sini kalau di artikan sesuai arti kata saja sudah jelas, "di bina bukan sebuah hukuman".
apa lagi sebuah pembinaan kalau di LP itu terkadang isa kumpul dengan orang2 yang lebih parah lagi soal mentalnya dibandingkan dengan seorang tersangka yang terjatuhi vonis dimasukan LP. dan juga lebih dahsyat lagi kalau2 isa ketemu dengan sipir yang keren, isa di ajak kerjasama lagi!!!
diatas itu misal loh ...
berbalik dengan sebuah kata hukuman, bisa di artikan memberi sangsi untuk pelaku pelanggaran aturan yang ada supaya pelaku itu jeran to???
nah akan tetapi hukuman itu ketika berjalan sesuai realita yang ada ketika berada di sebuah lingkungan LP apa sesuai dengan arti yang ada dengan hukuman???
bayangkan saja di sebuah LP apa yang dimakan setiap hari, apa lebih mengerikan atau juga lebih menggemukankah soal makanan di dalam habita LP itu??
dan semuanyapun sudah pasti tau karena kasus-demi kasus tiap hari anda-anda sudah banyak mengetahuinya kok.
berbalik lagi tentang hukum, kenapa sebuah hukuman itu tidak benar-benar membuat pelaku kejahatan bisa jera dengan sejera-jeranya alias dia tidak akan mengulangi dan tobat. dan anda sekalian pasti bisa berpikir hukuman yang bisa membuat orang jera itu yang bagaimana....
~ by tesis aksaramurda ~