sarung dan kebun

tak tau tiba-tiba pengen posting lagi setelah pilm indo itu meracuni...padahal nih mata sudah berat banget, minta dipejamkan.
tau tau kenapa tiba-tiba inget ketika era masih sering seneng make sarung batik dan baju koko yang dikit lecet. dan tak tau kenapa kok jadi inget jaman berjoeang dalam lingkarang orang2 yang seneng tenteng kitab suci tiap sore sampe malam.
dan juga tak tau mengapa kok jadi inget kembali padatnya lorong-lorong jalan yang mau ke tempat orang-orang yang tiap malam sehabis ba'dal isyak pasti membaca ayat-ayat suci dengan khusu'nya.
dimana sepanjang jalan itu pasti dan selalu terdengar sayup-sayup musik padang pasir yang berlomba dengan suara sayup-sayup lupa lantunan doa-doa anak-anak yang kebanyakan berpeci putih disetiap mushola.
masih menerawang, membayangkan kenangan-kenangan dimana ada nakal ada mbeling yang tak terkatakan.
dan masih teringat jelas tarian 3 orang bersyurban putih yang berputar-putar ketika mandollin itu dipetik, seperti burung blekok yang mencari makan di atas air laut,saat ada acara-acara besar di kawasan itu.
dan teringat juga pintu gerbang yang berparaskan kaligrafi-kaligrafi yang mumet di kepala kalau mau membacanya, dan disepanjang pagar tembok yang menuju ke arah pusat dari kawasan orang-orang mencari ilmu kebenaran dan ilmu pendekatan dengan sang kholik,dan dipagar tembok itu tergambar juga guratan-guratan ukiran dari tangan seniman-seniman otodidak yang berbentuk ornamen-ornamen blambangan dan majapahit.
dan sekilas juga terlihat gambar di depan mata ini ketika sesaat berimajinasi ke masa lalu bagaimana kemacetan yang terjadi waktu 27 romadhon...hahahah sepanjang jalan berisi orang duduk semua..hehehhe sungguh salut banget...
heheheh hari ini pilm itu akhirnya menggugah lagi daya ingatku tuk kembali mengenang dimana berjejernya tidur mereka,anak-anak yang sudah kecapekan dari sore sampai malam membaca kitab.
dan latar pilm itu tadi mengingatkan kelezatan buah mangga yang hilang satu persatu tiap malam terpetik tangan, ketika disana, dibalai pengajaran kitab sedang berlangsung proses penyerapan ilmu dari seorang mursid, dengan arab2 gundulnya, yang membuat lidah jadi kaku kalau disuruh maju tuk membacanya.
ah sudahlah ...dah terlalu malam nih ..tidur aje kali yah...lipat kenangan dengan rapi tuk bantal malam ini....