lantai kedepan

mungkin aku orang yang sangat kolot dan kuno atau apalah itu namanya, wong film laskar pelangi saja dah mau habis eh ini kok malah baru nonton. itupun klo ga diajak dan dipaksa tidak akan berangkat.
sejenak ragu dengan pilm ini dengan bagaimana ceritanya, dan eh tiba-tiba kok jadi keinget dan terharu dengan cerita pilm itu dengan bagaimana dulu ketika masih jaman susah dan sedih di kampung halaman sendiri di pesisir. gimana edunnya tahun-tahun dengan penderitaan karena faktor ekonomi yang melibas setiap orang yang berkehidupan hari ini dapat tuk hari ini juga sebagai pengganjal perut yang tidak bisa diajak kompromi. bahkan tuk berkeinginan menapaki sebuah jenjang jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi saja harus dibutuhkan perjuangan yang berat dan pontang panting sekali.
bukannya munafik tuk mengakui gimana dulu harus jungkir balik tuk mengumpulkan biaya hanya sekedar ingin brangkat sekolah dan mencari ilmu, dan bagaimana kejamnya sebuah keharusan sepulang dari sekolah yang wajib peras keringat lagi tuk sambung kewajiban yang harus tertunda beberapa jam di bangku sekolah.
dan bagaimana juga masa-masa indah tuk pertama kali dalam hidup yang namanya bisa kluar kota tuk pengen kuliah di jogja yang khirnya harus pupus harapan karena lagi lagi lembaran lembaran rupiah yang memang itu hal terpenting tuk bisa tembus di bangku kuliah juga.
bukannya sekarang udah makmur atau bahagia banget,bukan..tapi ini juga klo dipikir adalah sebuah pintu untuk melangkah kehari depan yang lebih baik yang tertunda dari kemarin kemarin hari yang pernah terlewati tanpa sebuah restu...
semangat yang dulu membara harus tetap ada dan ada, disini dan dimanapun sampai memang pupus lagi keinginan itu tuk terwujud.

nb; thanks jhoe dengan ejekan penyemangatnya
thanks mad dengan amarahnya tiap kali keseringan bertanya
thanks my family the X-undiplaw dengan semangat kluarganya
tak ketinggalan wowok and sapik kalian memang best friends sepanjang jaman.